Selasa, 24 Juni 2014

BOGOR KURING

Malam itu (malam rabu, tanggal 17 Juni 2014) hp berbunyi menandakan ada pesan masuk. Entah sms dari siapa. Dilayar tidak ada nama kontak, yang ada hanya no. pengirim. Tapi yang jelas itu pasti dari kawan sesama guru di SMAN 9 Bogor. Hal itu dapat dimengerti dari isi smsnya. Inti sms itu adalah ajakan berangkat bareng ke tempat acara cucurak besok. Memang besok selepas KBM, SMAN 9 Bogor berencana mengadakan cucurak. Tempatnya di rumah makan Bogor Kuring. Entah di mana persisnya, tapi katanya sih nggak jauh dari Plaza Jambu Dua. (ok, sampai situ dulu. kita bahas sebentar istilah cucurak )

Cucurak atau makan bareng bersama keluarga, kerabat, handai taulan atau rekan serta sesama teman kerja  menjadi tradisi warga Kota Bogor menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Biasanya acara cucurak tersebut dilakukan ditempat wisata, dilingkungan perumahan, lingkungan tempat kerja, atau rumah makan, serta tempat – tempat lainnya.Selain makan bersama, cucurak juga dijadikan ajang silaturahim dan biasanya diisi dengan tausiah jelang ramdhan, berdoa bersama, dan diakhiri dengan saling bermaafan.

Kembali keajakan tadi. Sebenarnya tidak ada masalah dengan ajakan itu. Tapi ada beberapa hal yang menarik dari ajakan itu. Yang pertama adalah ajakan memakai Jaket merah, jaket seragam yang dibuat untuk mendukung acara touring. Memang ide pembuatan jaket tersebut adalah untuk alasan touring. Tapi jujur, meski dibuat  sudah cukup lama, tapi jaket itu belum di pakai sebagaimana maksud dan tujuan pembuatannya. Itu artinya dari touring terakhir ke Pelabuhan Ratu sampai sekarang belum ada lagi kegiatan touring. Jadi ajakan memakai jaket merah dapat diartikan sebagai ajakan touring. meski sebenarnya jarak dari sekolah ke tempat acara cucurak nggak jauh-jauh amat, jarak yang belum cukup untuk masuk katagori touring. Ok, sekali lagi nggak ada masalah. Nanti kita namakan saja TJD (touring jarak dekat).
Sms langsung saya balas dengan kata "ok, siap", meski belum tahu persis siapa yang mengirim sms itu. 

Kedua, ajakan meneruskan pesan kepada 5 orang teman. Pesan baru saja mau saya teruskan sudah muncul 2 sms yang bunyinya sama, satu  sms dari Pak Widi dan satunya lagi dari Pak Rudy. Total sms yang bunyinya sama jadi ada 3. Akhirnya saya putuskan tidak jadi meneruskan pesan. karena kalau 3 orang tadi saja sudah meneruskan pesan kepada 5 teman berbeda berarti sudah ada 15 teman yang dapat sms, artinya ajakan sudah sampai ke semua teman lelaki yang biasa ikut kegiatan touring, bahkan bisa jadi sms yang sama akan balik ke pengirim. 

Keesokan harinya, setelah selesai mengajar matrikulasi jam pertama dan kedua, seperti biasa istirahat duduk sambil ngobrol di pos satpam. Nggak lama datang Pak Rahmat Indratna, guru bahasa inggris yang biasa di panggil pak ustadz. Cerita punya cerita ternyata yang punya ide dan mengirim sms berisi ajakan berangkat bareng ke acara cucurak itu adalah Pak Rahmat ini. Oh, jadi no. itu teh no. nya pak Rahmat toh. No. baru katanya. Yang membuat pak Rahmat tertawa dan saya juga jadi ikut tertawa adalah teman yang dia kirimi sms sama pak Rahmat balik ngirim lagi ke Pak Rahmat, karena sama seperti saya, si pengirim sms itu nggak tahu kalau sms yang masuk itu dari pak Rahmat, karena no yng dipakai Pak Rahmat adalah no. baru. (hahahahaahaaa... sms balik kandang). 

Jam 11-an rombongan bermotor yang start dari Jl. Mantarena sudah siap untuk berangkat lengkap dengan jaket merah. Pelan-pelan bergerak keluar dari gerbang sambil menunggu kesiapan teman lainnya. Ada pak Rahmat, pak Dian, pak Widi, pak Toya, kang Baban boncengan sama pak Johan, Kang Bule, Kang Heru, Sabeum, dan saya. 

Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal rombongan pun berangkat. Menjelang keluar Jl. Mantarena, ada ibu-ibu nyeloteh, "wah rek kampanye". (maksudnya, "wah mau kampanye"). AKh saya jadi malu, masak PNS mau kampanye. Jangan-jangan si ibu tadi nggak tahu kalau PNS harus netral, dan PNS nggak boleh ikut kampanye. Atau si ibu tadi nggak tahu kalau kami ini PNS, bahkan nggak tahu juga kalau ada teman kami yang mau diangkat jadi PNS. akh ibu-ibu ... kami cuma mau cucurak kok, bukan mau kampanye. Tapi syukurlah kalau begitu, berarti si ibu tadi nggak akan pernah melaporkan ke bawaslu, karena si ibu nggak tahu tentang aturan itu dan si ibu juga nggak tahu kalau kami itu PNS.

Keluar dari Jl. Mantarena masuk ke Jl. Perintis Kemerdekaan lalu belok ke Jl. Dr. Semeru. Lanjut  ke Jl. Mawar lalu belok kiri masuk Jl. Merdeka terus sampai lampu merah belok ke kanan masuk Jl. RE. Martadinata. Diperjalanan diputuskan lewat Pondok Rumput saja, tidak jadi lewat Air Mancur. Keluar dari Pondok Rumput masuk Kebon Pedes lalu melintasi pintu kereta dan masuk ke Jl. Dadali terus melewati SMPN 5 Bogor, terus belok kanan terus lanjut tiba di Jl. Ahmad Yani  melewati SMPN 8 Bogor, melewati Plaza Jambu Dua, sampai lampu merah lalu menyebrangi Jl. Raya Pajajaran masuk ke Jl. Ahmad Adnawijaya terus lurus dan akhirnya sampai juga di Rumah Makan Bogor Kuring. Ini alamatnya  Jl Pandu Raya Bantarjati Bogor.

Sesampainya di Bogor kuring langsung istirahat duduk lesehan di bale-bale bambu yang alami. Ternyata rumah makan Bogor Kuring merupakan rumah makan dengan konsep alami. Hampir semua bangunan terbuat dari bambu. kursi dan mejanya juga dari bambu. Atapmya kayaknya dari alang-alang. Udaranya cukup segar. 
Jadi ingat Rumah Kita, lagunya God Bless euy.

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita

Tanpa hiasan, tanpa lukisan

Beratap jerami, beralaskan tanah

Namun semua ini punya kita


Memang semua ini punya kita, sendiri
.........


Acara sederhana pun dimulai. Diawali dengan sambutan dari kepala sekolah, Bapak H. Andi Suwandi, M.Pd. Lalu dilanjut dengan Tausiah dan dilanjutkan dengan doa. Tausiah dan doa disampaikan oleh ustadz Rahmat Indratna. Dalam Tausiahnya ustadz Rahmat menyampaikan bahwa puasa hanya diserukan kepada orang yang beriman saja. Hal ini sesuai dengan QS. Al-baqoroh ayat 183

Selesai acara inti, tibalah saatnya acara ramah tamah sambil makan-makan. Menu yang disajikan adalah nasi congcot and friends. Ada juga es buah yang menyegarkan. Tapi ngomong-ngomong tahu nggak congcot itu apa? congcot itu kerucut. Nasi congcot maksudnya nasi yang disajikan dalam bentuk kerucut. Kalau kerucut tahu nggak? Di matematika SMA dulu ada tuh dipelajari yang namanya irisan kerucut. Jadi kalau diterjemahkan ke dalam bahasa sunda irisan kerucut itu adalah irisan congcot. hehehehe.

Waktu djuhur sudah masuk, maka sholat pun segera ditunaikan. Selesai semua urusan di Bogor kuring saya pun memutuskan untuk pulang. Ada perbedaan saat berangkat dengan saat pulang. Kalau pada saat berngkat ada kebersamaan untuk satu tujuan, tapi pada saat pulang kebersamaan itu sudah tak ada lagi, namun tujuannya  masih tetap  sama, yaitu menuju rumah masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar